Halaman

SALAM KENAL UNTUK KALIAN YANG BERKUNJUNG

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 11 November 2011

6. TUGAS FRASA DAN KLAUSA


NAMA            : BELKI
NIM                : 292009303
KELAS           : A

SOAL
1.      Jelaskan dengan contoh apa yang menjadi objek kajian sintaksis!
2.      Berilah dua contoh analisis kalimat bedasarkan konstituennya dilihat dari segi fungsi, kategori, dan makna satuan-satuanya!
3.      Buatlah bagan jenis frasa dan kalimat!
4.      Jelaskan dengan contoh apa yang menjadi objek kajian simantika!
5.      Jelaskan melalui contoh apa diksi itu!
6.      Jelaskan dengan contoh apa perbedaan antara kata utama dengan kata tugas itu!
7.      Berilah contoh perubahan makna secara singkronis dan secara diakronis dengan penjelasan secukupnya!

Jawab
1.      Yang menjadi objek kajian sintaksis adalah frasa, klausa, dan kalimat.
Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis, kamar hotel itu, yang sedang berjalan, dan baju baru anak itu.
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu
a.       Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b.      Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Klausa
Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P) baik disertai objek (O), dan keterangan (K), serta memilki potensi untuk menjadi kalimat. Misalnya: banyak orang mengatakan.Unsur inti klausa ialah subjek (S) dan predikat (P).
Penggolongan klausa:
a.       Berdasarkan unsur intinya
b.      Berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat
c.       Berdasarkan kategori kata atau frase yang menduduki fungsi predikat.
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh: Ayah membaca koran di teras belakang.
2.      Berilah dua contoh analisis kalimat berdasarkan konstituennya dilihat dari segi fungsi, kategori, dan makna satuan-satuannya!
a.       Kalimat luas setara
Kalimat luas setara ialah struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal disebut kalimat luas setara (koordinatif). Kalimat berikut terdiri atas dua kalimat dasar.
Saya datang, dia pergi.
Kalimat itu terdiri atas dua kalimat dasar yaitu saya datang dan dia pergi. Jika kalimat dasar pertama ditiadakan, unsur dia pergi masih dapat berdiri sendiri sebagai kalimat mandiri. Demikian pula sebaliknya. Keduanya mempunyai kedudukan yang sama. Itulah sebabnya kalimat itu disebut kalimat luas setara.
b.      Kalimat luas bertingkat
Kalimat luas bertingkat ialah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti itu misalnya keterangan, subjek, atau objek dapat disebut sebagai kalimat luas bertingkat jika di antara kedua unsur itu digunakan konjungtor. Konjungtor inilah yang membedakan struktur kalimat luas bertingkat dari kalimat setara.
Kalimat luas bertingkat dibentuk dari dua buah klausa, yang digabungkan menjadi satu. Biasanya dengan bantuan kata penghubung sebab, kalau, meskipun, dan sebagainya.
Kedudukan klausa-klausa di dalam kalimat luas bertingkat ini tidak sama derajatnya. Yang satu mempunyai kedudukan lebih tinggi dari yang lain; atau yang satu mengikat atau terikat pada yang lain. Bagan berikut mungkin dapat lebih menjelaskan struktur kalimat bertingkat ini.
3.     

sintaksis
 
Bagan jenis frasa dan kalimat







 










4. Yang menjadi objek kajian simantika adalah lambang dan referennya, contoh


gambar ini merupakan lambang “cinta”. Apabila seorang pemuda/remaja memberikan lambang ini kepada seorang “cewek”, maka makna yang dapat ditangkap adalah bahwa si pemuda/remaja tersebut mengungkapkan rasa cintanya melalui bahasa gambar 4. Dengan demikian, pengungkapan rasa cinta kepada orang lain (lawan jenis), tidak harus dengan simbol-simbol kebahasaan, tetapi dapat dilakukan dengan memberikan simbol berupa gambar.

5.      Definisi sederhananya, diksi(diction) adalah pemilihan kata dan metode penggunaannya dalam tulisan atau pembicaraan, serta kemampuan menyampai maksud/ide/keinginan dalam bentuk kata-kata sejelas-jelasnya.
Contoh pengunaan kata mati, meninggal dunia, wafat, tewas, mangkat, pulang ke rahatullah, mampus, tutup usia.
6.      A. Kata utama adalah kata pertama (yang bukan kata sandang) dari tajuk yang terdiri atas dua kata atau lebih. Tajuk adalah unsur yang menentukan urutan cantuman dalam catalog.
Contoh
-          Tajuk utama nama Adam Smith adalah Smith, Adam. Dimana Smith merupakan unsur nama keluaraga dari Adam Smith.
B.     Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
1.      Preposisi (kata depan) (contoh: dari),
2.      Konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
3.      Artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
4.      Interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah)

7.      Berikan contoh perubahan makna secara sinkronis dan secara diakronis dengan penjelasan secukupnya!
Perubahan makna kata secara sinkronis adalah perubahan makna kata pada suatu masa tertentu. Hal itu disebabkan karena kata tersebut dipakai dengan makna kias, bukan makana sebenarnya. Perubahan makna ini meliputi :
a.       Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna karena adanya kemiripan antara dua hal, benda atau peristiwa yang sesungguhnya berlainan.
Contoh
v  Ia membeli dua amplop di toko Waras wiris. Agar bisa masuk di Perguruan Tinggi Ia memakai amplop.
v  Kursi itu dibuat dari rotan. Ia sangat berambisi untuk duduk di kursi DPR.
b.      Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna karena pertukaran tanggapan indera.
Contoh :
v  Pisau itu sangat tajam Perkataannya sangat tajam.
v  Obat itu rasanya pahit. Rekreasi bulan lalu merupakan pengalaman yang pahit bagiku.


Daftar Pustaka :

1.      Nyoto Harjono, Philipus Pirenomulyo. 2009. Kajian Bahasa Indonesia. Widya Sari Press Salatiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar