Halaman

SALAM KENAL UNTUK KALIAN YANG BERKUNJUNG

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 08 November 2011

MAKALAH KOOPERATIV LEARNING


INI ADALAH CONTOH MAKALAH YG SAYA BUAT DENGAN BEBERAPA SUMBER YG DIDAPAT....SILAHKAN DIBACA.......
  1. MAKALAH COOPERATIVE LEARNING
BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Paradigma lama tentang proses pembelajaran yang bersumber pada teori tabula rasa John Lock dimana pikiran seorang anak seperti kertas kosong dan siap menunggu coretan-coretan dari gurunya sepertinya kurang tepat lagi digunakan oleh para pendidik saat ini.Tuntutan pendidikan sudah banyak berubah. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.Belajar melibatkan pembentukan “makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat,dan dengar.
Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Cooperative Learning?
2.      Bagaimana unsur atau ciri Cooperative Learning ?
3.      Bagaimana Model Cooperative Learning ?
4.      Bagaimana Teknik pembelajaran Cooperative Learning ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mendeskripsikan pengertian Cooperative Learning
2.      Mendeskripsikan unsur atau ciri-ciri Coperative Learning
3.      Mendeskripsikan Model Cooperative Learning
4.      Mendeskripsikan Teknik pembelajaran Cooperative Learning

D.    Manfaat Penelitian
Bagi pemerintah
Bisa dijadikan sebagai model pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Bagi Guru
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
Bagi siswa
Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Cooperative Learning
Cooperative learning  merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono, 2003:32). Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya.
Agar terlaksana dengan baik strategi ini dilengkapi dengan LKS yang berisi tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan siswa. Selama bekerja dalam kelompok, setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan memberikan respon terhadap pendapat temannya. Setelah menyelesaikan tugas kelompok, masing-masing menyajikan hasil pekerjaannya didepan kelas untuk didiskusikan dengan seluruh siswa.
B.     Unsur dan Ciri Cooperative Learning
Menurut Lundgren (Sukarmin, 2002:2), Unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan pada diri siswa agar  cooperative learning lebih efektif adalah sebagai berikut :
a.       Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama” b.  Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.
b.      Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama. d.  Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara anggota kelompok.
c.       Para siswa akan diberikan suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
d.      Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
e.       Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sementara itu, menurut Nur (2001: 3) pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
a.       Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif umtuk menuntaskan materi belajarnya.
b.      Kelompok dibentukdari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c.       Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. d.  Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
C.    Model Cooperative Learning
Berikut ini model pembelajaran yang dapat mewakili model-model  cooperative learning :
a. Student teams achievement division (STAD)
Langkah-langkah:
1.      Membentuk kelompok yang anggotanya  ±  4 orang.
2.      Guru menyajikan materi pelajaran.
3.      Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota kelompok yang mengetahui jawabannya memberikan penjelasan kepada  anggota  kelompok.
4.      Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab  pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.
5.      Pembahasan kuis
6.      Kesimpulan
b.      Jigsaw (model tim ahli)
Langkah-langkah:
1.      Siswa dikelompokkan dengan anggota  ± 4 orang
2.      Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda
3.      Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama  membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
4.      Setelah kelomppok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali kekelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai
5.      Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
6.      Pembahasan
7.      Penutup
c.       Group investivigation go a round
Langkah-langkah:
1.      Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari  ± 5 siswa
2.      Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis
3.      Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
d.      Think pair and share
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan inti materi
2.      Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.      Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan  hasil diskusinya
4.      Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa
5.      Kesimpulan



e.       Make a match (membuat pasangan)
Langkah-langkah:
1.      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban)
2.      Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
3.      Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban)
4.      Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
5.      Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya
D.    Teknik Pembelajaran Kooperatif
Teknik pembelajaran kooperatif diantaranya:
a.       Mencari Pasangan
1.      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep.
2.      Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3.      Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
b.      Bertukar Pasangan
1.      Setiap siswa mendapatkan satu pasangan.
2.      Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
3.      Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan pasangan lain.
4.      Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban.
5.      Temuan baru yang diperoleh dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

c.       Kepala Bernomor
1.      Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2.      Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3.      Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini.
4.      Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.

d.      Keliling Kelompok
1.      Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang dikerjakan.
2.      Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
3.      Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.

e.       Kancing Gemerincing
1.      Guru menyipkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing.
2.      Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing.
3.      Setiap kali seorang siswa berbicara, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya.
4.      Jika kancingnya sudah habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai kancing semua rekannya habis.

f.       Dua Tinggal Dua Tamu
1.      Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat.
2.      Setelah selesai, dua orang dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain.
3.      Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka.
4.      Tamu mohon diri dan kembali ke kelompoknya kemudian melaporkan hasil temuannya.
5.      Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Jadi model kooperative Learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Selain itu model ini sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerja sama, selama berpikir kritis dan kemampuan membantu teman. Hasil penelitian Linda Lundgren (1994) dan Nur Dlak (1997) menunjukkan bahwa manfaat Cooperative Learning bagi siswa dengan hasil belajar yang rendah antara lain :
1.      Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
2.      Rasa harga diri menjadi tinggi
3.      Memperbaiki sikap terhadap pelajaran di sekolah
4.      Memperbaiki kehadiran
5.      Angka putus sekolah menjadi rendah
6.      Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi semakin besar
7.      Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
8.      Konflik antar pribadi menjadi berkurang
9.      Pemahaman yang lebih mendalam
10.  Motivasi lebih besar
11.  Hasil belajar lebih tinggi
12.  Rekomsi lebih lama
13.  Meningkatkan perbaikan budi, kepekaan dan toleransi

B.     SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Untuk itu seorang pendidik dituntut harus mampu menciftakan inovasi-inovasi baru dalam membuat metode pembelajaran disekolah tertentu terkusus ditingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD), semua ini dilakukan agar tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu tujuan Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
4.      http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar